AS Bisa Rugi Rp 26 Triliun Jika Pemerintahan Trump Ditutup | PT RFB

Jakarta, Rifan Financindo – Bukan sekali saja pemerintahan Amerika Serikat (AS) ditutup, dan bukan pula jadi yang terakhir. Anggaran yang tidak disepakati jadi alasan pemerintahan Negeri Paman Sam tidak berjalan dengan semestinya.

Hanya dalam hitungan hari, pemerintahan AS kembali terancam ditutup. Sebab, saat ini Kongres AS belum menyepakati anggaran untuk masa pemerintahan 29 April hingga 30 September 2017.

Mengapa Kongres AS belum juga menyetujui anggaran tersebut? Alasannya cuma satu, Presiden Donald Trump tiba-tiba mengusulkan tambahan anggaran untuk militer dan proyek tembok di perbatasan AS-Meksiko senilai US$ 22 miliar atau sekitar Rp 290 triliun.

Jika pemerintahan AS sampai ditutup lagi, maka akan terjadi potensi kerugian (potential loss) hingga miliar dolar AS.

Seperti dikutip dari CNN, Rabu (26/4/2017), terakhir kali pemerintahan AS ditutup pada 2013 masa pimpinan Presiden Barack Obama.

Selama 16 hari pemerintahan AS tidak beroperasi. Ada potensi kerugian hingga US$ 2 miliar (Rp 26 triliun) gara-gara berhentinya produktivitas masyarakat AS berdasarkan data Office of Management and Budget.

Sedangkan pada 1995 dan 1996, pemerintah AS juga berhenti hampir sebulan. Akibatnya, ada kehilangan produktivitas hingga 1,4 miliar (Rp 18 triliun).

Penentuan apakah pemerintah AS jadi ditutup atau jalan terus tergantung kepada hasil rapat anggaran yang berakhir Jumat malam waktu setempat, atau sekitar Sabtu pagi waktu Indonesia. PT Rifan Financindo

sumber: detik

Baca juga:

 

Tinggalkan komentar