Setelah Kiper Terbaik FIFA, Buffon Targetkan Piala Dunia 2018 | PT Rifan Financindo

Jakarta, RifanFinancindo – Keberhasilan Gianluigi Buffon meraih predikat penjaga gawang terbaik dalam malam anugerah FIFA, tidak membuat Buffon puas. Penjaga gawang 39 tahun itu masih memiliki mimpi besar dalam kariernya.

“Saya sangat senang. Mendapatkan penghargaan ini di usia saya adalah sebuah kehormatan. Saya bangga. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada klub saya, pelatih dan rekan satu tim karena mereka membantu saya,” ujar Buffon dalam sambutan penghargaannya di London, Senin (23/10).

Kiper Timnas Italia itu ingin mengulang capaiannya di tahun 2006 dan berhasrat membawa Gli Azzurri meraih gelar kelima di Piala Dunia 2018.

“Saya berterima kasih kepada semua yang telah memilih saya. Tahun lalu merupakan musim yang fantastis untuk Juventus dan bagi saya. Tapi itu tidak cukup untuk meraih kemenangan di Eropa [Liga Champions]. Tahun ini saya berharap kami bisa bermain lebih baik,” kata kapten Timnas Italia itu.

“Saya ingin finis dengan kemenangan fantastis untuk Italia pada musim panas tahun depan,” sambungnya.

Italia masih harus menjalani laga play-off untuk tampil di Piala Dunia 2018. Kalah bersaing dari Spanyol di fase grup. Juara dunia empat kali itu harus menghadapi Swedia demi meraih tiket tersisa menuju Rusia 2018 pada laga kandang dan tandang yang berlangsung pertengahan November mendatang. Rifan Financindo

sumber: cnnindonesia

Baca juga:

 

Pelatih Kamboja: Kami Tak Sehebat Timnas Indonesia | PT Rifan Financindo

Jakarta, Rifan Financindo – Pelatih Kamboja Leonardo Vitorino, mengeluhkan kualitas pemainnya yang tak sehebat Timnas Indonesia. Hal itulah yang membuat Kamboja kalah 1-3 di Stadion Patriot Candrabhaga, Rabu (4/10) malam.

Kamboja yang dalam tiga dekade terakhir sering kalah dengan skor besar dari Timnas Indonesia coba mengimbangi skuat Merah-Putih di laga ini. Namun pada akhirnya mereka tumbang 1-3 di akhir pertandingan.

“Kamboja mencoba untuk bermain baik, tetapi kami punya banyak masalah. Kami kehilangan konsentrasi. Kecepatan dan kekuatan yang ditunjukkan pemain kami memberi gambaran dan perbedaan yang jelas.”

“Liga Indonesia berbeda dengan Kamboja, level liga di Indonesia lebih baik. Tapi target yang kami inginkan dalam pertandingan ini sudah tercapai,” kata Vitorino.

Target Vitorino adalah melihat pemain muda Kamboja bermain dengan baik. Meski kalah, ia cukup bangga dengan usaha yang ditunjukkan pesepakbola mudanya.

“Saya tidak suka kalah, tapi kami sudah menganalisa permainan. Indonesia bagus dengan penguasaan bola,” ucap Vitorino.

Vitorino sangat kagum dengan kualitas pemain Indonesia. Ia merasa sedih ketika melihat salah satu pemain belakang yang ia tak sebutkan namanya, bermain tak sebaik Indoensia.

“Bek saya kakinya kram dan hanya mampu bermain selama 45 menit, jadi pekerjaan saya tak mudah. Dengan persiapan yang singkat, saya mendapat pemain timnas dengan seadanya aja. Level kami perlu berkembang,” kata Vitorino.

Vitorino mengaku tak masalah pertandingan itu tak masuk ke kalender FIFA.

“Saya pikir karena kita meracik pertandingan ini di waktu yang singkat. Namun bagi kami ini pertandingan penting,” ujar dia.

Sementara itu gelandang Kamboja In Sodavid mengatakan sudah bermain dengan baik. Sayangnya, pemain berusia 19 tahun tersebut kehilangan konsentrasi di babak kedua.

“Di babak kedua kami coba bangun kembali permainan sepak bola Kamboja, tapi hasilnya nihil,” ujar Sodavid. PT Rifan Financindo

sumber: detik

Baca juga: