Peluncuran Falcon Heavy Sedot Jutaan Penonton YouTube | PT RFB

Jakarta, RifanFinancindo – Meskipun masih dalam tahap uji coba, namun peluncuran roket terkuat yang ada di dunia saat ini berhasil menarik animo yang besar di berbagai negara.

Dini hari tadi, Falcon Heavy telah sukses menjalani misi perdananya, yaitu melakukan uji coba peluncuran dari Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.

Momen bersejarah dalam dunia antariksa ini ditayangkan secara langsung oleh SpaceX melalui channel YouTube miliknya, yang sudah dimulai sejak 15 menit sebelum waktu peluncuran yang dijadwalkan, yaitu pada pukul 01.15 WIB.

Awalnya, Falcon Heavy direncanakan untuk meluncur pada 01.30 WIB, namun terpaksa diundur lebih dari dua jam setelahnya, yaitu pada 03.45, karena alasan yang tidak disebutkan.

Meskipun begitu, hal tersebut tidak menghalangi roket terkuat sejagat ini untuk menyedot lebih dari 2,3 juta penonton di YouTube, seperti detikINET lansir dari The Verge, Rabu (7/2/2018)

Jumlah tersebut merupakan hasil dari akumulasi beberapa channel yang menyediakan layanan tayangan secara langsung dari peluncuran Falcon Heavy.

Angka tersebut menjadi yang terbesar kedua sepanjang sejarah. Posisi pertama masih diduduki oleh proyek Red Bull Stratos, kala seorang skydiver asal Austria bernama Felix Baumgartner terjun bebas dari stratosfer dengan ketinggian 39 kilometer dan jatuh di New Mexico, Amerika Serikat.

Peristiwa yang terjadi pada 14 Oktober 2012 ini sukses mendapat hampir empat kali lipat lebih banyak dari raihan peluncuran Falcon Heavy, yaitu sekitar 8 juta pemirsa yang menonton secara langsung.

Meskipun begitu, apa yang dilakukan oleh SpaceX masih belum selesai, mengingat masyarakat di seluruh dunia masih bisa menonton mobil Tesla Roadster dan Star Man yang mengarungi antariksa secara langsung.

Kini, mereka masih terpasang di bagian atas roket Falcon Heavy sembari menunggu nasib apakah dapat menyentuh orbit Mars atau tidak. Rifan Financindo

sumber: detik

Baca juga:

Konser dan Festival Musik Tak Lepas dari Kewajiban Izin Performing Rights | PT Rifan Financindo

Jakarta, Rifan Financindo – Bila menyanyikan ulang lagu musisi kenamaan di YouTube sudah tidak dikenai kewajiban untuk meminta izin pada si empunya lagu karena masalah perizinan sudah diurus oleh YouTube dengan fasilitas terbarunya, hal yang sama tidak berlaku di konser dan festival musik.

Konser dan festival musik tetap tidak begitu saja terlepas dari kewajiban tersebut.

Nominal yang harus dibayarkan oleh penyelenggara konser untuk memutarkan lagu adalah dua persen dari harga tiket dikalikan dengan jumlah tiket yang terjual.

“Nah, mungkin ini sama kaya izin penyelenggaraan acara. Kalau penyelenggaraan acaranya itu izin mengadakan keramaian, kalau memainkan lagunya pun harus izin juga,” ujar Chico Hendarto dari Wahana Musik Indonesia saat ditemui di Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Salah satu festival musik yang telah mengurus perizinan performing rights dan mengurus perizinan tersebut adalah Jazz Goes to Campus (JGTC). Festival musik garapan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia tersebut telah membayarkan royalti performing rights kepada musisi yang lagunya dibawakan.

“Yang penting ada songlist-nya. Nanti kami sudah ada sistem yang bisa nge-check lagu tersebut haknya komposer siapa,” ucap Chico lagi.

“Kalau ada lagu yang haknya milik komposer yang bernaung di bawah KCI atau lembaga lain (dibawakan di JGTC) pun kami akan bayarkan royaltinya,” tambahnya. PT Rifan Financindo

sumber: detik

Baca juga: